Titiek Ajak Seluruh Elemen Bangsa Ikut Berantas Mafia Impor Pangan
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi Soeharto dalam Raker Komisi IV DPR RI dengan kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (5/11/2024). Foto : Arief/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi Soeharto mengatakan seluruh elemen bangsa harus ikut serta dalam memberantas mafia impor sektor pangan dan tidak takut untuk melaporkan hal itu. Hal itu disampaikannya dalam Raker Komisi IV DPR RI dengan kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (5/11/2024).
"Nah itu tugas kita bersama ya pemerintah. Kita juga yang mengawasi kalau kita dengar-dengar apa. Ada juga wartawan juga kalau dengar sesuatu yang bau-bau amis gitu tolong dilaporkan juga gitu. Supaya ini mafia impor ini harus kita berantas," tegas perempuan yang kerap disapa Mbak Titiek ini.
Menurutnya, pemberantasan mafia impor sektor pertanian sangat penting untuk menyejahterakan rakyat Indonesia ke depan.
"Karena kita ini ingin tujuannya adalah menyejahterakan rakyat Indonesia, menyejahterakan petani. Kalau masih ada mafia-mafia pada saat panen terus masih impor tentu petaninya akan dirugikan. Nah ini tugas kita bersama untuk memberantas mafia," tutup Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyatakan bahwa tindakan tegas tersebut dilakukan, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan tiga pesan khusus kepada dirinya. Yakni pencegahan tindak pidana korupsi, efisiensi anggaran, serta swasembada pangan dalam kurun waktu 3-4 tahun.
Amran mengatakan bahwa selama dia menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak Oktober 2023, dirinya telah mencopot setidaknya empat pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) dengan dua di antaranya menjabat direktur.
Dia menyebut tiga anak buahnya pada jabatan eselon II dan III, terbukti menerima uang pemulus atau fee proyek pengadaan dari beberapa perusahaan senilai kurang lebih Rp 10 miliar.
Andi Amran Sulaiman pun berjanji akan mundur dari jabatannya jika gagal memberantas mafia impor pangan di kementerian yang dipimpinnya. (hal/rdn)